Bara Api Jumantik Kembali Nyala Membara

Bara Api Jumantik Kembali Nyala Membara ^Featured

Jumantiker Nyala Membara

jumantik.org PAMULANG - Sungguh tidak diduga, pelaksanaan pelatihan jumantik pada tanggal 3 dan 4 maret 2018 serentak 8 kelas di 8 kelurahan se Kecamatan Pamulang yang awalnya bagai tak ada calon peserta mendadak ramai, riuh, mendebarkan dan membanggakan.

Bagaimana tidak, animo peserta di 6 dari 8 kelas melebihi kuota yang tersedia. Hal ini menyebabkan konsumsi yang di sediakan panitia tidak mencukupi.

2 dari 8 wilayah kelurahan yang awalnya diperkirakan api jumantik nya padam, ternyata menjadi yang paling nyala membara, paling riuh, heboh, paling kritis dan paling cepat menetapkan target waktu untuk mencapai raihan kelurahan bebas jentik untuk segera menyusul kelurahan Benda Baru yang lebih dahulu meraihnya di Mei 2017.

Bahkan, wilayah Pondok Cabe Udik yang awalnya diperkirakan belum bergerak, di pelatihan ini baru diketahui jika jumantik nya telah rutin bergerak di semua 14 RW.

Asumsi salah ini disebabkan baru diketahui bila laporan bulan yang seharusnya dikirim ke puskesmas pondok cabe ilir, ternyata kesasar rutin dikirim ke puskesmas pamulang.

Peserta pelatihan yang hampir mencapai 400 kader jumantik sesungguhnya baru 10% dari jumlah total yang dibutuhkan agar 156 RW se Kecamatan Pamulang bisa segera melakuan gerakan satu rumah satu jumantik.

Pemeriksaan jentik seminggu sekali rutin berkesinambungan dan dilanjut dengan proses sertifikasi ABJ, angka bebas jentik diatas 95% oleh tim asesor independen sebagai bukti keabsahan wilayah tersebut telah bebas jentik DBD.

Bara api jumantik telah kembali menyala, saatnya proses persiapan sertifikasi RW di seluruh wilayah kecamatan Pamulang bergerak.

" Ayo lakukan hidup bersih dan sehat bebas dbd dengan melakukan PSN 3M PLUS, periksa tempat tepat air bersih terbuka yang tidak dimanfaatkan, pantau jentiknya, bersihkan tempatnya, catat dan lapokan hasil pemeriksaan jentik nya, kita putus rantai siklus kehidupan nyamuk aedes aegepty agar tak menularkan dbd, chikungunya dan ZIKA." Ucap Subekti

" Adapun frekuensi pelatihan bagi kader jumantik perlu ditingkatkan lagi, terlebih jika target Tangsel bebas jentik DBD tahun 2020 harus dicapai, maka segera perlu disiapkan lebih kurang 83.000 kader jumantik terlatih dan peralatan penunjang yang di butuhkan terpenuhi." tandasnya

Penulis : Subekti
Editor : Dani

Sesuatu yang baik memang harus banyak disebarkan,

Klik Icon Sosmed dan Gabung serta Share untuk Indonesia lebih Sehat